5 Ragam Penyakit Mata
Mata merupakan organ yang cukup rentan terkontaminasi penyakit atau mengalami gangguan yang disebabkan oleh banyak faktor. Apa saja penyakit-penyakit peradangan yang biasa terjadi pada mata?
![](https://static.wixstatic.com/media/424726_e7d38640a4c3459e9a0d96e6042726d1.jpg/v1/fill/w_450,h_300,al_c,q_80,enc_auto/424726_e7d38640a4c3459e9a0d96e6042726d1.jpg)
Optiktunggal.com - Mata merupakan salah satu bagian tubuh yang penting bagi kehidupan manusia. Dengan indra penglihatan, Anda bisa melakukan semua aktivitas yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, mata juga merupakan organ yang cukup rentan terkontaminasi penyakit atau mengalami gangguan yang disebabkan oleh banyak faktor. Sebut saja polusi udara yang semakin meningkat, debu, asap kendaraan, asap rokok, kebiasaan buruk, infeksi jamur, virus, dan bakteri.
Berikut adalah penyakit-penyakit peradangan yang biasa terjadi pada mata:
1. Konjungtivitis
Penyakit mata jenis ini memang menular namun tidak berbahaya. Penyakit ini terjadi karena adanya iritasi akibat infeksi pada bagian selaput konjungtiva yang melapisi mata. Gejalanya ditandai dengan mata memerah, terasa perih, berair, gatal, panas, keluar banyak kotoran, dan penglihatan agak sedikit kabur. Penyebab dari penyakit mata konjungtivitis ini adalah karena iritasi, infeksi, virus, dan alergi.
Pengobatan untuk konjungtivitis tergantung dari penyebabnya:
Konjungtivitis Bakteri
Biasanya diobati dengan tetes atau salep mata antibiotik spektrum luas, misalnya kloramfenikol atau asam fusidic. Mata juga harus dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air masak yang didinginkan untuk menghilangkan kerak yang lengket.
Konjungtivitis Virus
Tidak ada pengobatan efektif untuk konjungtivitis virus. Akan tetapi, kompres dingin pada mata dan tablet seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi gejala. Pastikan juga untuk selalu menjaga kebersihan, misalnya mencuci tangan dan wajah dan tidak menggunakan handuk secara bersama-sama. Kondisi ini dapat berlangsung dalam waktu yang lama, dan dalam beberapa kasus tetes kortikosteroid dapat membantu, namun harus diberikan dalam pengawasan ketat seorang dokter spesialis mata.
Konjungtivitis Klamidia
Terapinya adalah dengan salep chlorotetracycline yang dioleskan pada kedua belah mata dan tablet tetrasiklin untuk mengendalikan infeksi di lokasi tubuh lain. Anak-anak tidak boleh diobati dengan tetrasiklin, namun eritromisin dapat digunakan untuk mereka.
Konjungtivitis Alergi
Dapat diobati dengan menggunakan obat tetes antihistamin topikal. Tetes kortikosteroid terkadang juga diperlukan, namun hanya boleh diberikan di bawah pengawasan dokter spesialis mata.
Konjungtivitis pada Bayi
Harus diperlakukan dengan sangat hati-hati dan serius. Pengobatannya akan tergantung dari penyebab yang mendasarinya, yaitu berdasarkan hasil tes dari laboratorium.